Remaja Gayamsari IV Kel.Gemah Kec. Pedurungan, berkeliling kampung menabuh drum dan barang bekas, untuk membangunkan orang sahur

dailyvideo

Melongok Bengkel Kaligrafi Darwito yang Makin Berkembang

Buka Beberapa Cabang, Pameran di Luar Negeri

Ingin memiliki usaha yang dekat dengan Sang Pencipta, jadi keinginan Darwito saat di Tanah Suci Makkah. Suatu hari, dia memilih menekuni usaha kaligrafi.
TAK memiliki kemampuan, bukan berarti tak bisa sukses. Asal ada kemauan dan usaha yang tekun, kesuksesan akan tercapai. Itulah yang tergambar pada Darwinto, pengusaha kaligrafi asal Semarang.
Pria kelahiran 29 Maret 1969 itu bercerita, mulai mendirikan bengkel kaligrafi sejak 2002 lalu. Ide usahanya berawal ketika dia beribadah haji pada 2001 silam.
Saat beribadah di Tanah Suci Makkah, dia melihat harga bingkai poster Masjidil Haram yang begitu tinggi. "Ketika itu saya berpikir, mahal ya membingkai poster Masjidil Haram, terus kenapa tidak saya menjalankan usaha kaligrafi," kenang pemilik Lia Gallery Indonesia di Jalan Klentengsari Nomor 2, Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, itu.
Dari situlah, ayah tiga anak ini mencoba mengumpulkan beberapa teman yang memiliki keahlian di bidang lukis maupun ahli seni kaligrafi.
Darwito mulai belajar. "Saya mulai dari nol, karena saya memang tidak bisa menggambar atau memahat. Awalnya saya bekerja dengan satu karyawan," cerita ayah dari Pricilia, 19; Falih, 13; dan Sayid, 2; itu.
Setelah menghasilkan beberapa karya, dia mulai mengikuti berbagai pameran kaligrafi di berbagai daerah. Pameran juga menjadi cara pemasaran efektif baginya. Benar saja, dari pameran, karya Darwito mendapat respons positif.
Karyanya diminati konsumen. Hingga akhirnya dia mulai merambah pangsa luar negeri, mengikuti berbagai pameran di luar negeri.
Antara lain, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, serta beberapa negara Islam lain. Kini kaligrafi Darwito sudah banyak yang diekspor. Sebab dia kerap ikut pameran-pameran internasional. Saat ini Darwito memiliki 25 karyawan.
Suami dari Khoiriati, 39, itu juga menerima pesanan sesuai permintaan konsumen. Hasil karyanya berkisar antara Rp 200 ribu hingga puluhan juta.
Bengkel Darwito kini tak hanya di Semarang saja. Melainkan sudah ada di berbagai daerah. Seperti Solo, Aceh, Palembang dan Sulawesi. "Alhamdulillah bisa membuka cabang di berbagai daerah," ucap pengusaha yang dalam sehari bisa menghasilkan 15 produk kaligrafi itu.
Kesuksesan Darwito tak hanya dilihat dari banyaknya cabang. Tapi juga omzet per bulannya. Awalnnya, Rp 10 juta per bulan. Kini bisa ratusan juta. "Di Semarang saya ada dua tempat, yakni di Jalan Setiabudi dan Klentengsari." (*/isk)

sumber:radar semarang

Posted by ThoLe on 07.17. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for �Melongok Bengkel Kaligrafi Darwito yang Makin Berkembang�

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery